Pages

SekolahFOREX.Net
Showing posts with label Arkeologi. Show all posts
Showing posts with label Arkeologi. Show all posts

Wednesday, April 01, 2009

Ingin Tahu Bau Parfum Cleopatra?

KAIRO, KOMPAS.com Jumat, 27 Maret 2009 | 20:57 WIB,
Hem ini penemuan baru.
Selama ini Ratu Mesir Cleopatra tersohor dengan kecantikannya. Bagaimana dengan wangi tubuhnya? Seperti apa kira-kira bau parfumnya tak ada yang tahu pasti.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan akan merekonstruksi parfum yang dipakai ratu Mesir kuno. Target pertama parfum yang dipakai Hatshepsut, ratu Mesir yang berkuasa selama 20 tahun sejak 1479 sebelum Masehi.

Hatshepsut yang dipilih pertama bukan Cleopatra karena di makamnya ditemukan guci logam yang mungkin bekas wadah parfumnya karena bertuliskan nama sang ratu. Tim ilmuwan dari Museum Mesir Universitas Bonn Jerman menemukan residu yang diduga sisa parfum yang mengendap di dasar guci tersebut.

"Jika sukses, ini untuk pertama kalinya parfum Firaun diciptakan kembali," ujar Michael Hoveler Muller, kurator museum. Ia yakin dapat mengungkap kembali bau yang telah hilang selama 3.500 tahun-an karena guci yang dipakai untuk wadah saat ditemukan dalam kondisi baik dan tertutup rapat.

Langkah yang masih dilakukan saat ini adalah menganalisis komposisi bahan-bahan yang dipakai. Parfum tersebut diperkirakan dibuat dari bahan kemenyan yang diimpor dari wilayah yang kini disebut Somalia. Saat itu, kemenyan sangat bernilai dan hanya dipakai di lokasi pemujaan dan kerajaan.

WAH
Sumber : LIVESCIENCE

»»  READMORE...

Wednesday, March 25, 2009

Ditemukan Perhiasan Emas di Makam Berusia 3500 Tahun

KAIRO, KOMPAS.com — Rabu, 11 Maret 2009 | 17:57 WIB.
Para arkeolog menemukan sejumlah perhiasan emas dari sebuah makam Mesir kuno. Dewan Tinggi Purbakala Mesir menyatakan, temuan itu masing-masing lima anting-anting dan dua cincin.

Perhiasan tersebut diduga milik pejabat senior di zaman pemerintahan Ratu Hatsheput yang memerintah 3500 tahun lalu. Perhiasan tersebut ditemukan di dalam makam Gahouti yang dikenal sebagai bendahara kerajaan saat itu.

Makam tersebut berada di tepi barat Sungai Nil di Luxor yang selama ini dikenal dengan kawasan Lembah Raja-raja karena penemuan makam dan piramid. Penemuan perhiasan ini sangat berharga, apalagi, saat ditemukan, makam tersebut telah dijarah.

WAH
Sumber : AP

»»  READMORE...

Kapal Dinasti Ming

BEIJING, KOMPAS.com — Rabu, 11 Maret 2009 | 18:30 WIB.
Sejumlah arkeolog akan mengangkat sebuah kapal pengangkut keramik dari Dinasti Ming yang diyakini tenggelam di pantai Laut China Selatan 400 tahun lalu. Kantor Berita Xinhua, Rabu (11/3), menyatakan, pengangkatan kapal kuno itu diharapkan untuk mengungkap perdagangan luar negeri China waktu itu.

Diperkirakan, kapal itu mengangkut sekitar 10.000 keramik, sebagian besar dibuat pada zaman Wanli (1572-1620), yang merupakan periode akhir Dinasti Ming. Sekitar 200 keramik malah diidentifikasi berasal dari Dinasti Song (960-1279).

"Ini merupakan penemuan yang sangat menarik karena di bawah Penguasa Wanli, China menutup perdagangan lewat laut," kata Cui Yong, seorang arkeolog dari Institut Guangdong. "Pengangkatan ini akan sangat membantu kita mempelajari perdagangan luar negeri China di masa itu," tambahnya.

Untuk pengangkatan kapal dengan panjang sekitar 10 meter (33 kaki) yang berada 5,6 mil laut dari Pantai Shantou itu, Pemerintah Provinsi Guangdong akan mengorganisasi sebuah tim yang akan mulai bekerja tahun ini juga.

Kapal itu kemungkinan berlayar dari Guangdong karena keramik itu diproduksi oleh sebuah workshop yang tak jauh dari sana, apalagi Guangdong juga merupakan pusat perdagangan laut utama China di masa itu.

Menurut Xinuhua, kapal itu ditemukan oleh nelayan lokal pada tahun 2007. Lokasi sekitar kapal itu juga telah dijaga dan diawasi dengan radar untuk mencegah pencurian.

MSH
Sumber : AP

»»  READMORE...
BANDA ACEH, KOMPAS.com (Kamis, 12 Maret 2009 | 16:40 WIB)
Tim Arkeolog dari Medan, Sumatera Utara, menemukan kerangka manusia purba yang diperkirakan berusia 3.500 tahun di kawasan Gua Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

"Kerangka itu terdiri dari tulang paha dan sejumlah peralatan milik manusia purba, seperti kapak batu dan lempengan gerabah," terang Ketua Tim Arkeologi Sumut Ketut Wiradnyana di Takengon, Kamis (12/3).

Tim Arkeologi telah meneliti situs ini sejak 2007 dengan mendeteksi lokasi situs purba yang kemudian ditunda dan akhirnya dilanjutkan kembali pada 2009. Menurut tim, komunitas orang-orang purba di situs ini mempunyai kebiasaan mengebumikan mayat dengan menindihkan batu di atasnya untuk menghindari mayat tidak dimakan binatang buas.

"Jadi, saat ditemukan, kerangka berupa tulang belakang paha kaki dan pinggul dalam posisi tertindih batu," katanya.

Tim juga menemukan beberapa peralatan kerja milik manusia yang pernah tinggal di lokasi itu berupa kapak batu dan lempengan gerabah, serta peralatan congkel dari tanduk rusa. Alat congkel itu, ujar Ketut, biasanya digunakan kaum perempuan untuk mencari makanan berupa umbi-umbian.

Melihat dari lokasi tempat ditemukannya berada pada tekstur tanah yang miring, kelompok manusia purba ini berusaha meratakannya. Selain di atas tanah yang rata juga, mereka memanfaatkan gua sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan.

Tim menyimpulkan, semua hasil penelitian menunjukkan bahwa memang ada kehidupan bermasyarakat di masa silam. Namun, untuk penelitian lebih lanjut, semua hasil temuan akan kembali diteliti di Laboratorium Arkeologi, Jakarta. Selanjutnya, hasil penelitian itu akan dikembalikan kepada Pemerintah Aceh Tengah, lengkap dengan sejarah kehidupan manusia purba itu.

Tim Arkeologi yang terdiri dari 15 orang itu beranggotakan Lucas Partanda Koestoro, DEA; Dra Nenggih Susilowati; Defri Elias Simatupang, SS; Stanov Purnawibowo, SS; Taufiqurahman, SS; Dra Suriatani Supriyadi; Suhadi, S Sos; Dra Jufrida; Dekson; Masdar; Pesta H H Siahaan; Briska; Umi N Syahra; dan Sopingi Silalahi.

Bupati Aceh Tengah Nasaruddin menyatakan, hasil temuan tim ini adalah fakta prasejarah dan bukan direkayasa. Seluruh masyarakat dataran tinggi Gayo mesti berbangga karena daerah berhawa sejuk tempat kerangka ditemukan akan menjadi pusat perhatian dan kunjungan wisatawan.

WAH
Sumber : Antara
»»  READMORE...

Konfusius, Dinosaurus Berbulu Paling Tua

NEW YORK, KOMPAS.com Kamis, 19 Maret 2009 | 19:13 WIB
Sejak awal periode Jurassic mungkin sudah ada dinosaurus yang berbulu. Ini ditunjukkan dari fosil dinosaurus jenis baru dari bagian timur laut China yang diberi nama Konfusius.

Punggung hingga ekor dinosaurus tersebut memiliki bagian yang memanjang dan kaku mirip bulu burung. Pada fosilnya ditemukan tiga struktur mirip bulu burung yang panjangnya masing-masing 4,5 sentimeter. Pada bagian ekornya bahkan lebih panjang sekitar 5 sentimeter.

Makhluk tersebut mungkin berjalan dengan dua kaki, kaki depan pendek, dan memiliki ekor panjang. Namun, ukuran tubuhnya hanya 70 sentimeter, meski yang ditemukan fosil hewan yang belum dewasa.

Hewan tersebut diperkirakan hidup 130 juta tahun lalu. Para paleontolog memasukkannya ke dalam kelompok Ornithischia, salah satu dari dua kelompok besar dinosaurus. Bahkan, ini spesies pertama dalam kelompok ini yang memiliki bulu.

Selama ini, dinosaurus berbulu hanya ditemukan dalam kelompok besar lainnya Saurischia. Bagian yang sering diidentifikasi sebagai bulu primitif sering kali ditemukan pada fosil Theropoda yang diyakini sebagai nenek moyang burung modern.

"Jadi, penemuan ini memperluas distribusi bulu di sisi lain dinosaurus," ujar Hai-Lu You, ilmuwan dari Akademi Geologi China yang menjadi salah satu peneliti fosil tersebut. Fungsi bulu pada kedua kelompok berbeda itu mungkin saja mengalami perkembangan evolusi berbeda dari sekadar hiasan hingga alat bantu terbang.

Menurutnya, saat dinosaurus terbagi menjadi dua cabang genetika sekitar 235 juta tahun lalu, bulu sama-sama muncul di kedua cabang tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin bulu sudah muncul pada hewan-hewan sebelum dinosaurus.

Dinosaurus tersebut diberi nama Tiayulong confusciusi yang diambil dari nama Museum Alam Shandong Tianyu di Provinsi Shangdong yang ada di daerah lokasi penemuannya. Adapun nama spesiesnya diambil dari Confusius. Deskripsi spesies baru dinosaurus berbulu tertua itu dilaporkan dalam jurnal Nature edisi hari ini.

WAH
Sumber : National Geographic News

»»  READMORE...

Wih.., Ternyata Charles Darwin Itu Mahasiswa Kaya Lo

LONDON, KOMPAS.com — Satu temuan baru tentang catatan keuangan yang baru dirilis pekan ini menunjukkan bahwa ilmuwan Charles Darwin adalah mahasiswa kaya saat belajar di Universitas Cambridge, Inggris.

Darwin menggambarkan masa mahasiswanya sebagai saat paling menyenangkan dalam hidupnya.

Wartawan BBC Nkem Ifejika melaporkan, berbeda dengan kebanyakan mahasiswa zaman sekarang yang harus hidup irit, masa mahasiswa Darwin sangat menyenangkan. Catatan keuangannya ini ditemukan oleh sejarawan Universitas Cambridge.

Dari catatan itu terlihat dia menjadi pelanggan tetap seorang tukang potong rambut, penjahit, dan membayar uang langganan untuk mencuci baju dan menyemir sepatu. Kamar tempat tinggalnya pun kemungkinan rapi karena dia menyewa tukang cat dan pembersih cerobong asap.

Selain itu, makanan Darwin pun jauh lebih sehat dari mahasiswa zaman sekarang. Dia membayar ekstra-uang kepada universitas untuk mendapat sayuran ditambah lauk-pauk. Namun, ada satu hal yang tidak tercatat dalam buku pengeluaran keuangan Darwin, tidak banyak uang dibelanjakan untuk buku.

Dia memang terkenal tidak suka belajar di Cambridge dan lebih suka aktivitas menembak, naik kuda, dan mengumpulkan serangga. Dan hobi mengumpulkan binatang ini yang menjadi pertanda pekerjaan yang akan dia tekuni di masa depan. Dia kemudian menjadi ilmuwan yang merumuskan dasar teori evolusi.

ONO
Sumber : BBC

»»  READMORE...
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Disclosure

Komentar, saran atau pertanyaan dapat diajukan melalui kotak komentar blog atau email ke: finco_ponti@yahoo.com

Ini adalah Blog sahabat ku..
Jurus Cerdas Berkebun EMAS, strategi berinvestasi EMAS dengan cara yang tidak pernah Anda Fikirkan

Table of contents appropriate label.

Enter a long URL to make tiny: